Selasa, 11 Maret 2008

Kisah Buah Pikiran Sosial



KAYA / MISKIN ?


Kita pasti sering berpikir atau berkata :

-"wah enak ya jadi orang kaya"
-"dia kan kaya jadi bisa beli semua"
-"coba gw kaya, pasti gw beli..."
- dst....

hmmm.. "kaya"..., kita selalu liat keatas, lihat yg lebih (kaya) dari kita, selalu ingin memiliki yg orang lain punya

coba sekali kita lihat ke bawah, coba sekali kita bersyukur dengan apa yg kita punya, coba sekali kita sadar bahwa sebenarnya kita itu "kaya" kalau dibandingkan dengan mereka yg tidak mampu

pernahkah anda berpikir kalo orang-orang yang tidak mampu juga bisa mengatakan kalimat2 diatas waktu ngelihat kita dengan apa yg kita miliki?

marilah kita syukuri apa yg kita miliki, iri dan dengki pada orang lain hanya akan menimbulkan rasa benci di hati, yang ujung-ujungnya justru merugikan diri kita sendiri. Jika kita senantiasa melihat kebawah maka kita akan selalu ingat untuk bersyukur dengan apa yg kita miliki, termasuk kesehatan, karena kesehatan adalah harta kita yang sangat berharga.

Dan jangan lupa, setelah mensyukuri apa yg kita miliki, kita juga wajib mengambil sebagian dari harta kita untuk disedekahkan pada yg kurang mampu. Setahu saya zakat yang harus dikeluarkan dari harta kita adalah sebesar minimal 2,5 %. Sebelumnya saya mohon Maaf, pengetahuan saya tentang agama berikut kosakata dan aturannya masih rendah, jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah istilah dan aturan..

Suatu hari di tengah keramaian di suatu pasar di semarang, saya mendengar seorang penarik becak berkata pada dirinya sendiri "orang-orang kaya itu memeng nggatheli"..

Mohon maaf jika ada yang tersinggung dgn perkataan yg saya tulis. "Nggatheli" adalah bahasa jawa yg artinya kurang lebih adalah "menyebalkan", "menjengkelkan", dengan makna yang lebih kasar / buruk. Saya tidak tahu awal permasalahannya dan penarik becak tersebut langsung berlalu.

Saat itu saya berpikir, apa yang telah dilakukan "orang kaya" yg dimaksud penarik becak tadi sehingga membuatnya sedemikian kesal? Bagaimana jika "orang kaya" yang dia maksud hanyalah para pengendara sepeda motor yang menghalangi jalan becaknya yg akan lewat? Padahal doa yang diucapkan orang-orang yang teraniaya bisa dikabulkan.

Di sinilah menurut saya pentingnya kita untuk selalu berbuat rendah hati pada siapapun juga. Jangan sampai ada seorangpun yang membenci kita karena sesuatu hal yg kita lakukan ,meskipun kita tidak bermaksud untuk melukai seseorang. Dan menurut saya, berzakat, infaq, sodaqoh, atau istilah lain yang terus terang saya sendiri juga masih awam, adalah salah satu jalan yg efektif dalam menanamkan rasa rendah hati pada diri kita.

Selain meningkatkan rasa rendah hati, berinfaq juga menghilangkan rasa sombong, mempererat persaudaraan, juga menghilangkan jarak antara si "kaya" dan si "miskin".

Demikian, mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada perkataan saya yang keliru, salah, atau menyinggung perasaan. Kalau salah Mohon dibenarkan. Dan tolong cari sumber lain yang lebih akurat tentang hal ini. Setahu saya pemerintah menyediakan banyak lembaga yang siap mengurusi dan menyalurkan zakat, amal dan sedekah. Tapi (menurut saya lagi) menyalurkan langsung zakat kepada yang membutuhkan juga tidak salah.

Terima kasih

Wassalam


Tukang Tambal Ban


Pernah mengalami ban bocor? Gak enak banget ya rasanya pas tau kalo ban motor / mobil kita bocor, dongkol, kesel, marah, dll.. Trus cape dorong motor, tanya sana-sini bengkel motor terdekat, udah jauh-jauh sampe ke bengkelnya ternyata udah tutup, wuih pasti ati kita sebel bgt dong... ya nggak?

Tapi ternyata si abang tukang tambal ban ngerti gimana perasaan kita, dengan tulus hati dia bangun dari istirahatnya, menghentikan makannya, menunda tidurnya, dia pasti tau benar gimana keselnya kita kalo dia gak bersedia menambal ban kita. Dan kita pun bisa sedikit tersenyum lega

Setelah sekitar 10 menit lumayan cape menambal ban kita, dia minta ongkos 5 ribu rupiah saja, hmmm.. pantas nggak sih semua pengorbanan dia ditambah "menyembuhkan" perasaan kesel kita, dengan uang 5 ribu rupiah??

Ya, kalo memang tukang tambal ban berpikir 5 ribu sebanding dengan usahanya ya gak ada masalah, tapi yang pasti selain 5 ribu rupiah yang didapat dari kita, dia juga "mendapat sesuatu" yang lain dari Allah SWT.

Ketulusan hati, Menolong orang lain, menahan nafsu makan / tidur, itu hal-hal yang sangat mulia, 5 ribu rupiah hari gini dapat apa sih? rokok aja gak dapat..


Ini cuma contoh aja, masih banyak bgt orang yg dengan tulus melakukan sesuatu yg dapat menolong orang lain atau paling tidak mengurangi kesusahan orang lain, jadi kalo tukang tambal ban aja bisa berbuat sesuatu yg sangat berguna bagi orang, masa kita nggak?

HELPING EACH OTHERS



Tidak ada komentar: